pattern

Tambah Kapal, Trans Power Marine (TPMA) Yakin Pendapatan Naik Hingga 25%

cal
March 20, 2019

Oleh Herry Prasetyo, Nur Pehatul Janna (20/03/2019)

PT Trans Power Marine Tbk (TPMA) ingin menghidupkan kembali rencana belanja kapal yang tahun lalu urung terwujud. Perusahaan angkutan kapal tersebut ingin membeli empat hingga enam set kapal tunda dan kapal tongkang pada tahun ini.

Menurut jadwal, tambahan kapal baru siap beroperasi mulai pertengahan tahun 2019. Trans Power Marine sudah menganggarkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$ 10 juta hingga US$ 12 juta untuk kebutuhan itu.

Trans Power Marine tak sembarang membeli kapal. Perusahaan tersebut mengincar kapal berkapasitas 300 feet karena disesuaikan dengan kebutuhan pasar.

Masalahnya, pada tahun lalu stok kapal 300 feet sangat terbatas. Sementara harga jual kapal sebesar itu juga tidak murah. “Kami tinjau harga kapal, alhasil di tahun lalu belum bisa terealisasi,” tutur Ruddy.

Mengintip materi paparan publik TPMA pada tahun lalu, sepanjang 2017 terdapat 37 tug boat atau kapal tunda, 33 barge atau kapal tongkang dan tiga crane barge. Jumlah aset tersebut tidak berubah sejak 2015.

Sementara jika menelusuri informasi dalam laporan keuangan sembilan bulan tahun lalu, Trans Power Marine memanfaatkan kapal sebagai jaminan utang kepada sejumlah kreditur. Misalnya saja perjanjian utang dengan Indonesia Eximbank yang masih menyisakan saldo sebesar US$ 1,95 juta. Fasilitas pinjaman tersebut melibatkan jaminan berupa 12 kapal tongkang, 15 kapal tunda, tiga crane barge dan jaminan fidusia atas piutang usaha sekitar US$ 11,22 juta.

Lewat penambahan kapal baru, Trans Power Marine menargetkan pertumbuhan pendapatan 20%-25% year on year (yoy) sepanjang 2019. “Kami sangat optimistis akan kinerja tahun ini mengingat permintaan angkutan batubara juga kian mengalami pertumbuhan, kata Ruddy.

Pada tahun 2017, Trans Power Marine mencetak pendapatan 13,65% yoy menjadi US$ 37,71 juta. Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk US$ 4,9 juta.

Back