pattern

Trans Power Marine Garap Bisnis Pengangkutan Nikel

cal
November 3, 2021

Emiten yang bergerak di bidang logistik dan pelayaran PT Trans Power Marine Tbk (TPMA), melalui anak usahanya PT Trans Logistik Perkasa (TLP), bersama-sama dengan PT Pacifik Pelayaran Indonesia (PPI) dan T&J International Holding Limited (bagian dari Tsingshan Holding Group, perusahaan asal Tiongkok) teken nota kesepahaman kerja sama patungan pengangkutan nikel. TLP akan menargetkan pembelian kapal tunda dan tongkang sebanyak 60 set atau sekitar US$ 250 juta dalam jangka waktu 4 tahun.

Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan Trans Power Marine Rudi Sutiono mengharapkan, pada akhir Desember 2021, para pihak akan merampungkan perjanjian kerja sama yang mengatur hubungan serta pembagian tanggung jawab di antara para pihak.

“Pembelian kapal tunda dan tongkang ini merupakan langkah awal dari kerja sama patungan ini dan ke depannya memiliki potensi yang lebih besar seperti pembelian kapal kapasitas besar (mother vessel) oleh perusahaan dan bahkan kerja sama di bidang pertambangan nikel,” katanya dalam keterangan tertulis, Rabu (3/11/2021).

Keputusan perseroan untuk memulai pengangkutan nikel, menurutnya merupakan momentum yang tepat karena nikel saat ini menjadi primadona di Indonesia. Hal tersebut sehubungan dengan pengembangan industri kendaraan listrik dunia secara besar-besaran, yang mana nikel merupakan salah satu komponen bahan baku baterai litium, penggerak utama kendaraan listrik. Apalagi, Indonesia merupakan salah satu produsen biji nikel terbesar di dunia dan memiliki industri smelter nikel terintegrasi.

Trans Power Marine Pacifik menggandeng PPI karena dianggap sebagai salah satu perusahaan yang telah berpengalaman dalam pengangkutan nikel, sedangkan Tsingshan merupakan grup besar dari Tiongkok yang bergerak dalam pertambangan nikel, industri nikel, baja, lithium battery dan industri lainnya yang terkait dengan investasi yang tersebar di beberapa negara, termasuk Indonesia.

Di Indonesia, Tsingshan melakukan investasi di dua lokasi industrial park yaitu di Morowali, Sulawesi Tengah (IMIP) dan di Weda Bay, Halmahera-Maluku (IWIP). Dukungan dari pemerintah Indonesia, menempatkan kedua investasi tersebut sebagai aset nasional yang akan mendorong ekonomi Indonesia. Investasi di Morowali merupakan rantai industri baja tahan karat terintegrasi pertama di dunia sedangkan di IWIP, selain smelter nikel, Tsingshan grup juga membangun pabrik baterai lithium sebagai penunjang kendaraan listrik. 

Source : beritasatu.com

Back